Quantcast
Channel: Musholla RAPI Online
Viewing all 3027 articles
Browse latest View live

Hukum Ziarah Kubur bagi Wanita

$
0
0
Hukum ziarah bagi se­orang wanita adalah makruh, dengan ca­tatan saat melaksanakan ziarah itu ia ti­dak melanggar ketentuan-ketentuan sya­ri’at. Namun jika ia berziarah, misal­nya, dengan membuka aurat yang di­haramkan, atau melanggar ketentuan-ketentuan lain yang diharamkan, haram atas wanita, baik berziarah maupun mengiringi jenazah.

Dan bagi wanita yang dapat menutup auratnya dan memenuhi persyaratan safar, disunnahkan menziarahi kubur Ra­sulullah SAW. Demikian pula kubur nabi-nabi yang lainnya atau dari kalang­an ulama dan shalihin.

Jadi, agama tidak me­larang. Hanya saja hukumnya makruh bagi wanita.  Dimakruhkannya wanita untuk berziarah karena prosesi ziarah itu berpotensi menjadi ajang bagi mereka menumpahkan tangisnya, sedangkan kita sama mengetahui bahwa perasaan wanita itu lembut, sehingga mudah me­na­ngis, bahkan dikhawatirkan menjadi berkeluh kesah atau kurangnya rasa sabar lantaran menderita kesukaran.

Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pernah melalui seorang wanita yang sedang menangis di sisi kubur anaknya, beliau bersabda, “Bertaqwalah engkau kepada Allah dan bersabarlah.” (HR Al-Bukhari dan Muslim).

Dari hadits di atas terlihat, Rasulullah SAW mengingatkan wanita yang tengah menangis di sisi kubur anaknya itu agar tetap taqwa kepada Allah SWT dan tetap bersabar. Rasulullah SAW mengingat­kan demikian agar tidak sampai keluar dari lisan wanita itu kalimat-kalimat yang keliru menyikapi takdir yang ia terima.

Namun demikian, hadits di atas tetap saja mengindikasikan bahwa ziarah bagi seorang wanita tidaklah dilarang, sebab kalau memang demikian tentu Rasul­ul­lah SAW mencegah wanita itu dari ber­ziarah.

Sebuah hadits lainnya yang diriwayat­kan oleh Ummi Athiyyah menyebutkan, “Kami kaum wanita dilarang mengiri­ngi (mengantar) jenazah dan tidak di­kerasi larangan itu atas kami.” (HR Al-Bukhari dan Muslim).

Tujuan seseorang ber­ziarah itu bermacam-macam. Ada yang untuk mengingat kematian, yang pasti akan datang. Ada yang untuk mengambil keberkahan dari orang-orang shalih. Ada­kalanya pula untuk menunaikan hak. Menziarahi orangtua-orangtua kita ter­masuk kategori tujuan berziarah yang ter­akhir, yaitu untuk tujuan memenuhi hak mereka sebagai orangtua.

Berbagai tujuan berziarah itu seba­gai­mana dinyatakan oleh Syaikh Nawa­wi Al-Bantani dalam Nashaih al-’Ibad:

“Dan ziarah kubur itu adakalanya un­tuk semata-mata mengingat mati dan akhi­rat, maka adalah ia dengan melihat pe­kuburan-pekuburan tanpa mengeta­hui penghuni-penghuni kubur itu, walau­pun pekuburan orang-orang kafir. Atau untuk seumpama berdoa, maka disun­nah­kan bagi kubur tiap muslim. Atau un­tuk mengambil keberkahan, maka disun­nahkan bagi kubur orang baik-baik. Atau untuk menunaikan hak, seperti kubur te­man dan orangtua.”



Habib Segaf bin Hasan Baharun

Bae dan Jepang Pakis Bersholawat Jadi Agenda Az Zahir di Kudus Juli 2019

$
0
0


Grup Rebana Az Zahir bersama Habib Ali Zainal Abidin Assegaf Pekalongan menjalani serangkaian tur untuk safari Dakwah bulan Juli 2019. Kabar gembira bagi para Zahir Mania di Kudus  pecinta Majelis Sholawat Nabi, karena menjelang pekan terakhir Juli 2019 Az Zahir akan hadir di Kudus.

Az-Zahir bersama Habib Ali Zainal Abidin yang akrab dipanggil Habib Bidin akan menjalani safari Dakwah di Desa bae Kecamatan Bae dalam tajuk acara Bae Bersholawat “Damailah Negeriku”.  Acara tersebut digaags oleh Pemerintah Desa Bae beserta para pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna Tunjung Seto desa Bae.

Pemerintah Desa Bae pun menggandeng Pimpinan Ranting NU Bae beserta Badan Otonomnya untuk terlibat dalam acara tersebut, dikomandoi oleh GP Ansor desa Bae beserta Bansernya. Acara tersebut akan digelar di Lapangan Desa Bae (SD Negeri 5 Bae) pada Selasa malam Rabu 23 Juli 2019 mulai ba’da isya. Acara akan menghadirkan penceramah yaitu KH. Ahmad Nadhif dan Qori Internasional Ustadz Mas’ud Sahat.


Salah satu koordinator acara yaitu Ansori berharap acara pengajian akbar dapat menjadi agenda tahunan Desa Bae yang selalu dianggarkan. Menurut beliau, acara ini adalah acara yang sedianya dijadikan ajang halal bi halal bagi warga Bae. Namun lanjut beliau, acara Bae Bersholawat ini juga akan dijadikan momen menyambut Hari kemerdekaan Republik Indonesia ke 74. 

“Pasalnya kan sudah dekat dengan bulan Agustus, jadi tidak ada salahnya juga dijadikan sebagai momentum untuk memperingati HUT NKRI”, ujarnya.

Setelah mengisi acara Bae Bersholawat, dua hari kemudian yaitu tanggal 25 Juli 2019 Az Zahir dan Habib Bidin akan melanjutkan perjalanan ke Desa Jepang Pakis untuk menghadir acara Jepang Pakis Bersholawat.

Sesi terakhir safari Dakwah Az Zahir di Kudus untuk bulan Juli 2019 akan dilangsungkan di Jalan Masjid Sabilul Muttaqin Desa Jepang Pakis Kecamatan Jati mulai pukul 20.00 WIB. Selain Az Zahir, acara tersebut akan menghadirkan KH. Noor Halim Ma’ruf yang akan memberikan mauidhoh hasanah.

Teladan Nabi Yusuf Tentang Cinta

$
0
0
Islam sebagai agama yang sempurna, telah mengatur segalanya, termasuk masalah cinta dengan begitu indah, sehingga, ia tidak menjerumuskan pemiliknya kepada kebinasaan, sebagaimana telah digambarkan di atas. Dalam Al-Quran, terdapat sosok suri tauladan bagi kita, yang mampu mengelola cintanya dengan benar, sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh Allah. Beliau adalah Nabiullah Yusuf ‘Alaihissalam. 

Dari sekian banyak kisah Nabi yang tertera dalam Al-Quran, kisah Nabi Yusuf merupakan kisah yang paling unik, sebab kisahnya memiliki ‘page’ tersendiri dalam Al-Quran, yang berbeda dengan para nabi yang lain. Tengoklah surat Yusuf,  yang secara keseluruhan mengisahkan tentang beliau, mulai dari awal surat, hingga akhirnya. Hal ini tentu saja, karena di dalam diri beliau  terkandung uswah hasanah, yang sangat penting, yang harus kita teladani. Dan salah satu di antara perilaku terpuji tersebut adalah tauladan cinta yang mengiringi perjalanan hidup beliau.

Yusuf adalah sosok pemuda yang elok rupanya, lagi berbudi pekerti luhur. Karena ketampanan parasnya ini, tak sedikit wanita yang tertarik untuk menaklukkan hatinya, tak terkecuali  Zulaikha, istri majikan beliau. Namun, karena kesucian hatinya, dan kemurnian cintanya, sekuat apapun Zulaikha merayu, tetap beliau berpegang teguh untuk tidak mencemari kesucian cinta beliau.

Bahkan, pada puncaknya, Yusuf lebih memilih untuk dipenjara, dari pada harus mengikuti rayuan istri-istri pembesar saat itu. Ucap beliau yang diabadikan dalam Al-Quran, ”Wahai Tuhanku! Penjara lebih aku cintai daripada memenuhi ajakan mereka. Jika aku tidak Kau hindarkan dari tipu daya mereka, niscaya aku akan cenderung untuk mengikuti ajakan mereka dan aku termasuk orang yang bodoh. (Yusuf : 33).

Pilihan hidup macam ini tidak serta merta menghinakan Nabi Yusuf. Yang terjadi justru sebaliknya, diliputi dengan kemuliaan dan keagungan. Dan itu terjadi, setelah para perempuan (yang pernah merayu beliau), mengakui kesalahan mereka di depan raja, dan memuji keteguhan hati Yusuf untuk tidak tunduk pada kehendak mereka.

Allah berfirman, ”Dia (raja) berkata (kepada perempuan-perempuan itu), ”bagaimana keadaanmu ketika kalian menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya?” Mereka berkata, ”Maha Sempurna Allah, kami tidak mengetahui keburukan dari dirinya.” istri Al-Aziz berkata, ”sekarang jelaslah kebenaran itu, akulah yang menggoda dan merayunya, dan dia termasuk orang yang benar” (Yusuf : 51)

Dan dari penjelasan para wanita ini, raja mengangkat yusuf menjadi salah satu pegawai di kerajaannya. Dia berkata, ”bawalah dia (Yusuf) kepadaku, agar aku memilih dia (sebagai orang yang dekat) ke padaku.” Ketika Raja telah bercakap-cakap dengannya, dia (raja) berkata, ”sungguhnya kamu (mulai) hari ini menjadi orang yang berkedudukan tinggi di lingkungan kami dan dipercaya” (Yusuf : 54)

Subhanallah, lihatlah bukti sejarah, betapa cinta yang suci telah memberikan anugerah yang baik bagi perjalanan Yusuf. Cinta macam ini bukanlah cinta buta, yang mampu membutakan mata hati. Cinta model inilah yang telah melahirkan kekuatan, yang mampu mengubah kandang menjadi taman, penjara menjadi istana. Pertanyaannya, bagaimana membangun cinta yang demikian?




Ditulis oleh Robinsah

Kerinduan Warga Kudus Akan Habib Syech Terobati Dengan Kudus Bersholawat

$
0
0
Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf (Foto: Rusthon Nawawi)
Ribuan warga Kudus dan sekitarnya tumpah ruah di Alun-Alun Simpang Tujuh pada malam Jumat 18 Juli 2019 yang telah lalu. Ribuan warga yang rindu akan hadirnya Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf yang sudah lama tak melakukan safari dakwah ke Kudus itupun langsung terobati.

Dalam acara tersebut, Bupati Kudus Ir. H.M. Tamzil juga menyampaikan kerinduan masyarakat Kudus akan kehadiran Habib Syech. Dalam sambutannya, beliau berharap kehadiran Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf pada malam itu dapat mengobati kerinduan masyarakat akan lantunan sholawat dan doa yang sering beliau lantunkan di setiap acara safari dakwahnya. Bupati Kudus juga menyampaikan bahwa acara tersebut  merupakan wujud rasa syukur pemerintah daerah dan masyarakat atas nikmat dan karunia yang telah diberikan oleh Allah SWT selama ini di Kabupaten Kudus.

Dalam kesempatan tersebut Habib Syech bin Abdul Qadir yang diiringi oleh Grup Rebana Ahbaabul Musthofa Kudus melantunkan berbagai qasidah sholawat baik dalam bahasa Arab maupun syi’iran dalam bahasa Jawa dan bahasa Indonesia. Salah satunya beliau melantunkan qasidah “Alangkah Indahnya” yang menggambarkan harapan ummat Nabi Muhammad dapat bertemu dan memandang Nabi Muhammad yang sangat indah baik dari fisik maupun ahlaqnya.

Sambutan Bupati Kudus (Foto: Rusthon Nawawi)
Habib Syekh juga menyampaikan ungkapan kerinduannya dalam bersholawat bersama masyarakat Kudus. Beliau mengajak masyarakat untuk mendoakan habib, ulama dan tokoh-tokoh di Kabupaten Kudus agar selalu dalam lindungan-Nya. Beliau juga mendoakan agar jajaran Pemerintah Kabupaten Kudus tetap amanah dalam menjalankan tugas demi terwujudnya Kabupaten Kudus sebagai kota yang religius, modern, cerdas dan sejahtera sesuai yang dicita-citakan.

Dalam kesempatan itu, Habib Syech juga mengunjungi Pendopo Kabupaten Kudus. Habib Syech pun bercerita jika dirinya sudah kurang lebih 9 tahun tidak masuk ke Pendopo Kabupaten. Beliau berkata kepada Bupati Kudus jika selalu kangen dengan suasana dan nuansa kota Kudus.

Dalam acara ini Habib Syech mengungkapkan rasa gembiranya akan masyarakat Kudus yang berbondong-bondong menuju Pusat Kota Kudus untuk bersholawat bersama dan mengikuti mauidhoh hasanah dari para ulama yang hadir.

Menurut info yang kami dapatkan dan juga diposting oleh Bupati Kudus, Ir. H.M. Tamzil dalam Instagram beliau, sekitar kurang lebih 50 ribu jamaah dari Kudus hingga luar kota Kudus yang memadati Alun-Alun Kudus. Bahkan berdasarkan pantauan lapangan yang dilakukan tim Remaja Musholla RAPI, jamaah sampai berjubel di sekitaran Mall Kudus.

Cinta Suci itu Berhirarki

$
0
0
Cinta dalam Islam adalah salah satu syarat dari keimanan seorang. Tidaklah termasuk orang yang beriman, apa bila ia tidak memiliki rasa cinta, terlebih terhadap sesama mukmin. Sabda Rasulullah, ”Tidaklah beriman di antara kalian hingga mencintai saudaranya, sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri” (Al-Hadits).


Terhadap harta, istri, keluarga, pun harus demikian. Namun,  agar cinta tidak mengarahkan kita kepada kenistaan hidup, sebagaimana kasus-kasus di atas, maka cinta terhadap kesemuanya itu harus berada di bawah  cinta kepada penganugerah cinta itu sendiri, yaitu Allah. Kenistaan tidak akan didapati, ketika cinta berjalan demikian.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah menjelaskan bahwa ada tiga hal yang bisa membuat seorang hamba akan merasakan manisnya keimanan, di antaranya adalah mencintai Allah di atas segalanya. Lengkapnya hadits tersebut berbunyi, ”Ada tiga hal, yang jika tiga hal itu ada pada seseorang, maka dia akan merasakan manisnya iman. (Yaitu); Allah dan Rasul-Nya lebih dia cintai daripada selain keduanya; Mencintai seseorang, dia tidak mencintainya kecuali karena Allah; Benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkan darinya, sebagaimana bencinya jika dicampakkan ke dalam api." (Muttafaq ‘alaih).

Dari hadis ini pula kita bisa mengambil benang merah, cinta kepada Allah menuntut kita untuk mencintai segala hal apa yang dicintai-Nya, dan membenci apa/siapapun yang dibenci-Nya. Akan timbul keraguan akan ketulusan cinta yang dimiliki, apabila dia tidak menunjukkan ketaatan kepada yang ia cintai. 

Dalam hal ini Allah juga berfirman, ”Katakanlah Muhammad, jika kamu mencintai Allah, maka ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampunimu...” (Al-Imron: 31) 

Nabi Muhammad adalah kekasih Allah. Sebabnya, untuk menunjukkan cinta kepada Allah, kita pun harus mencintai beliau, dan terhadap apa yang diajarkannya. Cinta model ini, juga telah mengantarkan Umar bin Khathab, menjadi sosok yang mulia, yang sebelumnya merupakan sosok yang bengis. Al-kisah, pada suatu hari Rasulullah menanyai tentang besar cintanya terhadap beliau. Umar menjawab, “Aku mencintaimu ya Rasulullah melebihi cintaku kepada semua yang lain, kecuali diriku sendiri”. Mendengar jawaban demikian, Rasulullah akhirnya menimpali, “Tidak wahai Umar! Sampai aku lebih engkau cintai dari dirimu sendiri.”

Ketika cinta telah mengikuti hirarki demikian, maka, cinta kita terhadap yang lainnya akan lurus. Cinta terhadap istri, anak-anak, keluarga, harta benda, jabatan, akan menjadi lurus kalau ia berada dalam ruang besar yang bernama cinta kepada Allah. Tidak akan ada cerita tentang penyelewengan cinta, yang dilakukan Bani Adam, ketika cinta mereka telah menapaki jejak cinta yang telah ditetapkan oleh Allah. sikap sami’na wa atha’na (kami dengar dan kami taati) terhadap apa yang telah menjadi ketetapan Allah dan Rasulnya (tanpa harus mendiskusikannya terlebih dahulu), juga menjadi ciri akan kemurnian cinta kepada Ilahi Rabbi.

Kesimpulannya, untuk meraih kemuliaan hidup dengan cinta, maka kita harus memposisikan cinta sesuai dengan hirarki yang telah dipaparkan di atas. Mudah-mudahan, Allah mencatat kita termasuk golongan orang-orang yang telah menapakkan cinta sesuai dengan apa yang telah dicontohkan oleh Yusuf  ‘Alaihi Wassalam, ataupun Umar bin Khathab.  Wallahu’alam bis-shawab. 




Ditulis oleh Robinshah

Habib Syech Sempatkan Diri Kunjungi Museum Jenang Kudus

$
0
0
Mengunjungi Museum Jenang (Foto: Rudi)
Dalam sela-sela lawatannya ke Kudus untuk menghadiri acara Gema Sholawat Kebangsaan – Kudus Bersholawat, Habib Syech beserta keluarga dan rombongan menyempatkan diri ke berbagai tempat. Setelah bersilaturrahim ke Kediaman Romo KH. Sya’roni Ahmadi dan ulama-ulama lainnya, beliau dan keluarga juga menyempatkan diri mengunjungi Komplek Menara Kudus.

Masyarakat yang kebetulan berada di sekitaran Komplek Menara Kudus pun ikut membaur dan memotret rombongan Habib Syech yang hadir. Salah satu yang potretnya mengiasi media sosial adalah foto dari Habib Abu Bakar Assegaf yang pada waktu itu juga diijinkan untuk memasuki Menara Kudus.

Habib Syech yang juga sempat mengungkapkan kerinduannya berkunjung kembali ke Kota Kudus tersebut juga menyempatkan diri berkunjung ke Museum Jenag Kudus di Outlet Jenang Mubarok Kudus. Museum Jenang Kudus merupakan museum jenang pertama yang didirikan di Indonesia atas prakarsa PT. Mubarok Food.


Berada di Jl. Sunan Muria Glantengan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, museum yang menyatu dengan Outlet Jenang Kudus Mubarok ini menyuguhkan gambaran sejarah pembuatan jenang Kudus hingga lokasi pemasarannya pada masa lalu. Di museum ini pengunjung bisa mempelajari Jenang Kudus dalam lintasan sejarah kuliner Nusantara, mulai dari peralatan yang digunakan, siapa sosok pioner produsen dan pengembangnya, hingga tempat awal memasarkan jenang.

Dalam kunjungannya tersebut, Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf terlihat menggunakan jubah berwarna hijau dengan imamah putih khas beliau. Habib Syech tampak didampingi perwakilan dari Jenang Mubarok Kudus.

Selain ke Museum Jenang, Habib Syech juga menyempatkan diri ke outlet Jenang Mubarok di bawahnya. Kunjungan Habib Syech tersebut sontak mengejutkan para pengunjung lainnya yang langsung rame-rame mengambil foto beliau. Habib Syech pun mengapresiasi Jenang Kudus beserta usaha untuk melestarikannya.


Video Kunjungan Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf ke Museum Jenang:



Keberkahan Puasa Senin Kamis

$
0
0
Diantara keutamaan dan keberkahannya, bahwa pintu-pintu surga di buka pada dua hari tersebut, yaitu Senin dan Kamis. Pada saat inilah orang-orang Mukmin diampuni. Dalil yang menguatkan hal ini adalah hadits yang termaktub dalam shahih Muslim dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda:

“Pintu-pintu Surga di buka pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang tidak menyekutukan Alloh dengan sesuatu apapun akan diampuni dosa-dosanya, kecuali seseorang yang antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan. Lalu dikatakan, ‘Tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap orang ini sampai keduanya berdamai.” (HR. Muslim)

Keutamaan dan keberkahan berikutnya, bahwa amal-amal manusia diperiksa di hadapan Alloh pada kedua hari ini. Sebagaimana yang terdapat dalam shahih Muslim dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu dari Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam. Beliau bersabda:

“Amal-amal manusia diperiksa di hadapan Alloh dalam setiap pekan (Jumu’ah) dua kali, yaitu pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang beriman terampuni dosanya, kecuali seorang hamba yang di antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan…” (HR. Muslim)

Karena itu, selayaknya bagi seorang Muslim untuk menjauhkan diri dari memusuhi saudaranya sesame Muslim, atau memutuskan hubungan dengannya, ataupun tidak memperdulikannya dan sifat-sifat tercela lainnya, sehingga kebaikan yang besar dari Allah Ta’ala ini tidak luput darinya.

Keutamaan hari Senin dan Kamis yang lainnya Hadist Nabi Dari ‘Aisyah radhiallahu ‘anha, ia mengatakan, “Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam sangat antusias dan bersungguh-sungguh dalam melakukan puasa pada hari Senin dan Kamis”. (HR. Tirmidzi, an-Nasa-i, Ibnu Majah, Imam Ahmad)

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam menyampaikan alasan puasanya pada kedua hari ini dengan sabdanya, “Amal-amal manusia diperiksa pada setiap hari senin dan Kamis, maka aku menyukai amal perbuatanku diperiksa sedangkan aku dalam keadaan berpuasa.” (HR. At Tirmidzi dan lainnya)

Dalam shahih Muslim dari hadits Abu Qatadah radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam pernah ditanya tentang puasa hari Senin, beliau Shalallahu ‘alaihi wassalam menjawab, “Hari tersebut merupakan hari aku dilahirkan, dan hari aku diutus atau diturunkannya Al-Qur’an kepadaku pada hari tersebut.” (HR.Muslim)

Ash-Shan’ani rahimahullah berkata, “Tidak ada kontradiksi antara dua alasan tersebut.” (Lihat Subulus Salam)

Berdasarkan hadits-hadits di atas maka di sunnahkan bagi seorang Muslim untuk berpuasa pada dua hari ini, sebagai puasa tathawwu’ (sunnah). Keutamaan lain yang dimiliki hari Kamis, bahwa kebanyakan perjalanan (safar) Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam terjadi pada hari Kamis ini. Beliau menyukai keluar untuk bepergian pada hari Kamis. Sebagaimana tercantum dalam Shahih Bukhari bahwa Ka’ab bin Malik radhiallahu ‘anhu mengatakan:
“Sangat jarang Rasululloh Shalallahu ‘alaihi wassalam keluar (untuk melakukan perjalanan) kecuali pada hari Kamis.”

Dalam riwayat lain juga dari Ka’ab bin Malik radhiallahu ‘anhu: “Bahwa Nabi Shalallohu ‘alaihi wassalam keluar pada hari Kamis di peperangan Tabuk, dan (menang) beliau suka keluar (untuk melakukan perjalanan) pada hari Kamis.” (HR.Bukhori)



http://www.facebook.com/note.php?note_id=490664618099 oleh Mbah Jenggot PISS KTB

Engkau Akan Bersama Dengan Orang Yang Engkau Cintai

$
0
0
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ‘Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, Orang yang paling aku cintai dan paling dekat kepadaku di antara kalian di akhirat kelak adalah orang yang paling baik akhlaknya. Orang yang paling kubenci dan paling jauh dariku di akhirat adalah orang yang paling buruk akhlaknya, yaitu orang yang banyak bicara, suka ngobrol dan suka melecehkan orang lain” (HR Ahmad)

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, mencela seorang muslim adalah kefasikan, dan membunuhnya adalah kekufuran”. (HR Muslim)

Dalam riwayat Anas bin Mlaik, Nabi bersabda, Anakku! Jika kamu mampu pada pagi dan sore hari, dan dihatimu tidak ada kedengkian pada seseorang maka lakukanlah itu

Lalu Nabi bersabda lagi,Anakku! Yang demikian itu adalah diantara sunnahku. Siapa saja yang menghidupkan sunnahku maka dia sungguh telah mencintaiku. Siapa saja yang mencintaiku maka dia akan bersamaku di surga kelak” (HR Tirmidzi)

Alkisah di negeri Arab ada seorang janda miskin yang mempunyai anak. Karena anaknya menangis kelaparan, janda itu terpaksa harus keluar rumah untuk mencari uang. Di depan sebuah masjid, dia bertemu seorang muslim dan meminta bantuannya, “Anakku yatim dan kelaparan, aku minta pertolonganmu” kata janda itu menghiba.

Mana buktinya?” tanya lelaki muslim itu.

Janda itu tidak dapat membuktikan karena dia sendiri orang asing di tempat itu. Akhirnya lelaki itu tidak menolongnya.

Setelah itu, janda miskin itu bertemu dengan orang Majusi. Dia pun meminta bantuannya. Orang Majusi itu mengajak ke rumahnya, memuliakannya dan memberinya uang dan pakaian.

Pada malam harinya, lelaki muslim yang menolak menolong itu bermimpi berjumpa dengan Rasulullah. Semua orang mendatangi Nabi dan beliau menyambut mereka dengan baik. Ketika tiba giliran lelaki itu menghadap Rasulullah, beliau mengusirnya dan menyuruhnya pergi.

Lelaki itu berteriak, “Ya Rasulullah, aku ini umatmu yang mencintaimu juga

Rasulullah bertanya, “Mana buktinya?”

Lelaki itu tersadar, Rasulullah menyindirnya karena dia telah meminta bukti saat dimintai pertolongan. Dia menangis, Rasulullah lalu menunjukkan sebuah taman indah dan hunian indah di surga.“Lihat ini,” tutur Rasulullah.

Seharusnya semua ini kuberikan kepada mu. Tetapi karena kau tidak menolong janda dan anak yatim itu, kuberikan semua ini pada seorang Majusi

Pagi harinya lelaki itu terbangun. Dia mencari janda miskin itu. Ternyata dia menemukannya sedang berada di rumah seorang Majusi. “Ikutlah kau bersamaku,” pinta lelaki itu pada si janda. Tetapi orang Majusi tidak mau menyerahkannya. "Aku akan beri kau ribuan dinar asal kau mau menyerahkannya,” pinta si lelaki muslim.

Orang Majusi itu tetap tidak mau. Lelaki itu akhirnya jengkel dan berkata. “Janda ini orang Islam. Seharusnya yang menolongnya sesama muslim juga!”

Orang Majusi itu lalu bercerita, “Tadi malam aku bermimpi bertemu Rasulullah. Dia mengatakan akan memberikan kepadaku surga yang semula akan diberikan kepadamu. Ketahuilah, pagi ini ketika aku terbangun, aku langsung masuk Islam dan menjadi pengikutnya karena aku telah menunjukkan bukti bahwa aku adalah salah seorang pencintanya

Begitulah. Cinta laksana air mengalir yang memindahkan seluruh sifat dan karakter kekasih kepada yang mencintainya. Bukti nyata kita mencintai Rasulullah adalah meneladani akhlaknya dan setia mengikuti sunnahnya.


Ust. Zon Jonggol

Inilah Lokasi Parkir Motor/ Mobil Bae Bersholawat 1440 H

$
0
0

Pemerintah Desa Bae menggandeng Pimpinan Ranting NU Bae beserta Badan Otonomnya untuk terlibat dalam acara tersebut, dikomandoi oleh GP Ansor desa Bae beserta Bansernya. Acara tersebut akan digelar di Lapangan Desa Bae (SD Negeri 5 Bae) pada Selasa malam Rabu 23 Juli 2019 mulai ba’da isya. Acara akan menghadirkan penceramah yaitu KH. Ahmad Nadhif dan Qori Internasional Ustadz Mas’ud Sahat.

Acara Bae Bersholawat nantinya diprediksi akan dihadiri oleh ribuan jamaah dari kota Kudus dan sekitarnya bahkan dari luar kota yang jaraknya jauh dari Kudus. Hal ini dikarenakan basis jamaah penggemar Az Zahir yang disebut Zahir Mania merupakan basis jamaah yang cukup militan  menghadiri agenda-agenda Az Zahir dimanapun lokasinya berada.

Berdasakan pengalaman yang sudah berlalu dan juga mengambil pengalaman dari acara-acara Az Zahir yang sudah berlangsung di beberapa tempat termasuk di kecamatan Bae yang berlokasi di Lapangan Karang Bener pada tahun lalu, maka panitia penyelenggara pun telah menyiapkan beberapa tempat parker untuk para jamaah yang diperkirakan akan banyak yang membawa kendaraan bermotor baik motor maupun mobil bahkan truk rombongan.

Lokasi parkir yang dapat dipakai oleh para jamaah yang membawa kendaraan adalah sebagai berikut:

Peta Lokasi Parkir dan Panggung Bae Bersholawat (GMaps)
Taman Budaya Kudus eks Kawedanan Cendono yang mampu menampung banyak kendaraan termasuk truk dan bus

MI Muhammadiyah Bae yang berlokasi di depan Taman Budaya juga dapat dipergunakan untuk parkir bagi motor dan mobil (kecuali truk dan bus)

Lapangan SD Negeri 1 Bae di sebelah utara pertigaan tempat masuk lokasi pengajian. Lapangan SD Negeri 1 Bae dapat digunakan untuk parkir motor dan mobil

MI NU Khoiriyah atau Pelataran Masjid At Taqwa juga dapat digunakan sebagai tempat parkir motor dan mobi (termasuk truk dan bus kecil)

Untuk jamaah yang datang dari sebelah utara Desa Bae dapat memarkirkan kendaraannya di Taman Budaya Kudus dan MI Muhammadiyah Bae, sedangkan untuk jamaah yang datang dari arah selatan Desa Bae sebaiknya memarkirkan kendaraan di MI NU Khoiriyah dan SD Negeri 1 Bae.

Lokasi acara sendiri terbilang mudah dijangkau karena dipinggir jalan besar yaitu jalan Kudus-Colo dan Jalan Bae-Gondang Manis. Jamaah hanya tinggal datang ke Balai Desa Bae  sebagai ancer-ancer untuk mempermudah menemukan lokasi pengajian.

Apakah Kalian Mencium Anak-anak Kalian (1)

$
0
0
Masyarakat Madinah pada masa Rasulullah SAW adalah masyarakat satu keluarga, dan beliau SAW berperan sebagai ayah bagi mereka semua. Beliaulah yang memberikan nama anak-anak yang dilahirkan dan melakukan tahnik (mengunyah sebutir kurma kemudian meletakkan pada mulut bayi dan memutar pada sisi-sisinya). Beliau juga mendoakan mereka agar mendapatkan kebaikan dan keberkahan.

Dari Abu Musa RA, ia mengatakan, “Anakku lahir, lantas aku membawanya kepada Rasulullah SAW.

Beliau memberinya nama ‘Ibrahim’ dan melakukan tahnik terhadapnya dengan sebutir kurma dan mendoakannya agar diberkahi. Kemudian beliau menyerahkannya kembali kepadaku.” Itu adalah anak Abu Musa yang paling besar.

Dari Aisyah Ummul Mu’minin RA, Rasulullah SAW mendoakan seorang bayi dengan mengucapkan, “Ya Allah, jadikanlah dia sebagai anak yang berbakti, bertaqwa, dan bijak, serta tumbuhkanlah dia dalam Islam dengan pertumbuhan yang baik.”

Doa ini termasuk dalam sekian banyak kalimat beliau SAW yang singkat namun sarat dengan makna, atau dikenal dengan istilah jawami’ul kalim. Pada setiap kata darinya terhimpun maksud yang besar di antara maksud-maksud agama ini, yaitu berbakti, bertaqwa, bijak, dan pertumbuhan dalam Islam dengan pertumbuhan yang baik. Kesemuanya itu adalah makna-makna komprehensif yang luas cakupannya, menghimpun hakikat-hakikat yang besar, dan hampir-hampir merangkum ajaran agama secara keseluruhan.

Demikianlah rahmat yang dibawa Rasulullah SAW kepada anak-anak. Di antara wujud rahmat Rasulullah SAW lainnya terhadap anak-anak adalah penanaman aqidah yang benar dan pokok-pokok keimanan dalam jiwa anak sejak dini. Penanaman prinsip-prinsip sejak kecil dan pengajaran hakikat-hakikat keimanan kepada anak selayaknya menjadi tradisi pendidik yang peduli terhadap perkembangan yang baik, kedalaman kebenaran, keteguhan aqidah, dan persiapan yang baik bagi masa depan.

Dari Ibnu Abbas RA, dia mengatakan, “Suatu hari aku berada di belakang Rasulullah SAW. Beliau bersabda, ‘Wahai anak! Aku mengajarimu beberapa kalimat: Jagalah (agama) Allah, niscaya Dia akan menjagamu; dan jagalah (agama) Allah, niscaya engkau mendapati-Nya di hadapanmu.

Jika engkau meminta, mintalah kepada Allah. Dan jika engkau memohon pertolongan, mohonlah pertolongan kepada Allah.

Ketahuilah, sesungguhnya jika umat berhimpun hendak memberi manfaat kepadamu dengan sesuatu, mereka tidak dapat memberi manfaat kepadamu kecuali dengan sesuatu yang telah ditetapkan Allah bagimu. Dan seandainya mereka berhimpun hendak membahayakanmu dengan sesuatu, mereka tidak dapat membahayakanmu kecuali dengan sesuatu yang telah ditetapkan Allah bagimu. Pena telah diangkat dan buku catatan amal telah kering.” Makna “Pena telah diangkat dan buku catatan amal telah kering” adalah bahwa apa yang telah ditetapkan pasti terjadi.

Imam Ahmad meriwayatkannya dalam Al-Musnad dengan tambahan, “Kenalilah Allah pada saat lapang, niscaya Dia mengenal-Mu pada saat sulit. Dan ketahuilah, dalam kesabaran terhadap apa yang tidak engkau sukai terdapat banyak kebaikan, kemenangan bersama kesabaran, ada jalan keluar bersama kesusahan, dan bersama kesulitan ada kemudahan.”

Selain itu, wujud rahmat Rasulullah SAW lainnya lagi adalah penanaman sikap hormat dan menghargai dalam jiwa anak melalui interaksi yang luhur bersamanya dan mengajarkan akhlaq Islam dan adab-adabnya kepadanya. Ini tampak dalam berbagai gambaran teladan dari beliau, di antaranya beliau mengucapkan salam kepada anak-anak, sedangkan salam adalah wujud perhatian, kepedulian, dan adanya saling keterikatan sosial di antara individu-individu umat.



Ditulis oleh Pecinta Rasulullah

Bae Bersholawat Dimeriahkan Terbang Kolosal se Desa Bae

$
0
0
Terbang Kolosal (Foto: Hanafi)
Acara Bae Bersholawat yang digelar dalam rangka Sedekah Bumi Desa Bae oleh Pemerintah Desa Bae dan Karang Taruna Tunjung Seto yang bekerjasama dengan Badan-badan Otonom NU Ranting Bae telah berjalan sukses pada Selasa 23 Juli 2019 di Lapangan Desa Bae.

Acara tersebut dihadiri oleh ribuan jamaah baik putra maupun putrid yang ditempatkan terpisah dalam satu lapangan. Jamaah putrid diletakkan di sisi timur sedangkan jamaah putra di sisi barat. Jamaah pun seolah terkesima dengan penampilan Grup Az Zahir yang dipimpin oleh Habib Ali Zainal Abidin Assegaf, menantu Maulana Habib Luthfi bin Yahya.

Ribuan Jamaah (Foto: Ema Kharismawati)
Acara dibuka dengan penampilan Terbang Kolosal grup-grup rebana se Desa Bae. Diantaranya adalah Grup Rebana Nurun Najma Musholla RAPI. Menurut koordinator Nurun Najma, Agus Zuhdi, sebelum acara telah ditunjuk grup-grup rebana di desa Bae untuk tampil mengisi pra acara. “Pelatihan dipusatkan di Masjid Nurul Mubin Gilang untuk kekompakan tim serta technical meeting”, ungkap Agus.

Grup-grup rebana yang mengikuti Terbang Kolosal merupakan grup-grup rebana perwakilan dari masjid dan musholla se desa Bae yang dinilai aktif tampil. Penampilan Terbang Kolosal se Desa Bae menurut coordinator acara, Ansori, adalah untuk memberikan ruang seni khas islami yang sering dimainkan di Kudus berupak Terbang Kolosal agar lebih dikenal oleh masyarakat luas. Menurut beliau, sebisa mungkin dalam kesempatan acara-acara desa ditampilkan berbagai kesenian salah satunya adalah terbang kolosal tersebut.

Pemberian Cindera Mata (Foto: Ansori)
Bae Bersholawat sendiri dihadiri oleh Habib Zainal Abidin beserta Grup Az Zahir dari Pekalongan, sedangkan mauidhoh hasanah disampaikan oleh KH. Ahmad Nadhif Mujib yang akrab disapa Gus Nadhif dari Pati. Dalam kesempatan itu, Gus Nadhif berpesan kepada warga untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa walaupun berbeda pilihan saat pemilu kemarin.

Beliau juga berpesan kepada salah satu banom NU yaitu GP Ansor dan Banser agar menjaga logo Banser yang bertuliskan “Nahnu Anshorullah” karena disitu terdapat lafal Allah. Beliau juga tak lupa mengapresiasi acara Bae Bersholawat  di sela-sela transitnya di Balai Desa Bae. 

Usai acara, panitia memberikan kenang-kenangan berupa Lambang NU yang dipigura baik untuk Gus Nadhif maupun Az Zahir yang sudah mengisi acara tersebut. Cindera mata tersebut langsung diserahkan oleh Bapak Ansori sebagai Ketua Panita dan Bapak Agung Budiyono, SE.

Apakah Kalian Mencium Anak-anak Kalian (2)

$
0
0
Terkait salam Rasulullah SAW kepada anak-anak khususnya, itu merupakan sinyalemen bagi kalangan orang-orang dewasa agar memberikan perhatian yang semestinya kepada anak-anak, dan mereka tidak memandang anak-anak dengan pandangan merendahkan dan meremehkan.

Dari Sayyar, dia mengatakan, “Aku berjalan bersama Tsabit Al-Bunany. Begitu melewati anak-anak, Tsabit memberi salam kepada mereka lantas berkata, ‘Saat aku bersama Anas RA lantas melewati anak-anak, dia pun memberi salam kepada mereka dan Anas RA mengatakan, ‘Saat aku bersama Rasulullah SAW dan melewati anak-anak, beliau memberi salam kepada mereka’.”

Dari Wahb bin Kaisan, dia mendengar Umar bin Abu Salamah RA mengatakan, “Saat masih kecil aku berada dalam asuhan Rasulullah SAW. Ketika itu tanganku meraih-raih ke sana-kemari di nampan tempat makanan. Rasulullah SAW pun bersabda kepadaku, ‘Wahai anak! Ucapkanlah basmalah, dan makanlah dengan tangan kananmu, serta makanlah makanan yang dekat denganmu.’ Itulah yang kemudian terus aku amalkan saat aku menyantap makanan.”

Betapa indah pengaruh positif yang diabadikan oleh Umar bin Abu Salamah RA pada bagian akhir hadits ini, “Itulah yang kemudian terus aku amalkan saat aku menyantap makanan.” Ini mengungkapkan kekuatan kehendak anak dalam merespons dan membuat perubahan.

Di antara gambaran tentang penanaman rasa hormat dan menghargai dalam jiwa anak adalah mendidiknya agar menunaikan ibadah dengan berbagai ragamnya sejak usia mumayiz (mulai dapat membedakan yang membahayakan dan tidak), mengarahkannya agar suka beribadah, dan melatihnya beribadah, agar dia berkembang dengan lurus dalam ketaatan dan ibadah kepada Allah SWT, jauh dari kesesatan dan penyimpangan.

Dari Amru bin Syuaib, dari bapaknya, dari kakeknya, dia mengatakan, Rasulullah SAW bersabda, “Suruhlah anak-anakmu mengerjakan shalat saat mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka bila mereka tidak mengerjakannya pada saat mereka berusia sepuluh tahun, serta pisahkanlah tempat tidur di antara mereka.”

Beliau juga amat menghargai keinginan dan perasaan seorang anak. Hal tersebut tampak pada berbagai momentum, bahkan pada saat beliau menunaikan shalat. Lantas bagaimana selayaknya perilaku seorang mukmin di luar shalat?

Dari Abdullah bin Syaddad, dari bapaknya, Syaddad RA, dia mengatakan, “Rasulullah SAW keluar menemui kami pada saat shalat Maghrib atau Isya dengan membawa Hasan atau Husain. Rasulullah SAW pun mengambil tempat di depan lantas meletakkan cucu beliau itu. Kemudian beliau bertakbir untuk shalat. Pada saat menunaikan shalat, beliau sujud cukup lama di tengah-tengah shalat beliau.

Bapakku mengatakan, ‘Aku pun mengangkat kepalaku. Ternyata ada anak kecil di atas punggung Rasulullah SAW saat beliau sedang sujud. Lalu aku kembali bersujud.

Begitu Rasulullah SAW selesai dari shalat, orang-orang bertanya: Wahai Rasulullah, engkau sujud di tengah-tengah shalatmu dengan sujud yang engkau lamakan hingga kami mengira ada suatu kejadian atau ada wahyu yang diturunkan kepadamu.

Beliau bersabda: Itu semua tidak terjadi, akan tetapi cucuku ini menaiki punggungku, maka aku tidak mau segera membuatnya turun hingga dia memenuhi keperluannya’.”

Kasih sayang kepada anak-anak adalah anugerah dari Allah bagi hamba-hamba-Nya yang terbaik dan identitas mukmin sejati dalam seluruh hubungannya. Siapa yang tidak menyayangi tidak akan disayangi.

Dari Abu Hurairah RA, dia mengatakan, “Rasulullah SAW mencium Hasan bin Ali, dan ketika itu Aqra’ bin Habis At-Tamimy duduk bersama beliau.

Aqra’ berkata, ‘Aku memiliki sepuluh anak namun aku tidak pernah mencium seorang pun dari mereka.’

Rasulullah SAW memandangnya kemudian bersabda, ‘Siapa yang tidak menyayangi tidak akan disayangi’.”

Dalam sebuah hadits lain yang diriwayatkan dari Aisyah RA dikatakan, sejumlah orang pedalaman datang kepada Rasulullah SAW lantas mereka bertanya, “Apakah kalian mencium anak-anak kalian?”

Orang-orang itu menjawab, “Ya.”

Mereka berkata lagi, “Akan tetapi, demi Allah, kami tidak mencium.”

Rasulullah SAW bersabda, “Dan aku layak khawatir bila Allah telah mencabut kasih sayang dari kalian!” Dalam riwayat lain, “Mencabut kasih sayang dari hatimu atau hati kalian.”



Ditulis oleh Pecinta Rasulullah

Jepang Pakis Bersholawat, Panitia Sediakan Enam Lokasi Parkir

$
0
0

Jepang Pakis bersholawat menjadi safari dakwah terakhir Grup Rebana asal Pekalongan Az Zahir bersama Habib Ali Zainal Abidin Assegaf di Kudus untuk bulan Juli 2019. Acara tersebut terselenggara berkat kerjasama antara Pemerintah Desa jepang Pakis dengan Badan-badan otonom NNU Ranting Jepang Pakis.

Acara Jepang Pakis Bersholawat nantinya diprediksi akan dihadiri oleh ribuan jamaah dari kota Kudus dan sekitarnya bahkan dari luar kota yang jaraknya jauh dari Kudus. Hal ini dikarenakan basis jamaah penggemar Az Zahir yang disebut Zahir Mania merupakan basis jamaah yang cukup militan  menghadiri agenda-agenda Az Zahir dimanapun lokasinya berada.

Berdasakan pengalaman yang sudah berlalu dan juga mengambil pengalaman dari acara-acara Az Zahir yang sudah berlangsung di beberapa tempat, misalnya yang baru sja terjadi di acara Bae Bersholawat, maka panitia penyelenggara pun telah menyiapkan beberapa tempat parkir untuk para jamaah yang diperkirakan akan banyak yang membawa kendaraan bermotor baik motor maupun mobil bahkan truk rombongan.

Mengingat tempat yang digunakan adalah jalan menuju ke Masjid Daarul Ummah, maka dirasa problem yang harus diselesaikan oleh panitia adalah tempat parkir kendaraan. Oleh karena itu panitia telah menyediakan enam titik parkir untuk para jamaah peserta pengajian tersebut. Keenam titik tersebut adalah:


1. Halaman MI NU Raudlatut Thalibin
2. Halaman rumah Pak Lukman di sebelah MI NU Raudlatut Thalibin
3. Halaman SD Negeri 1 Jepang Pakis
4. Halaman Rumah Bapak Zeni di seberang Masjid Jami’ Sabilul Muttaqin
5. Gang Abdul Karim 07 di samping Masjid Jami’ Sabilul Muttaqin, serta
6. Halaman Masjid Daarul Ummah

Panitia penyelenggara menyarakan agar para kamaah memarkirkan kendaraannya di keenam titik tersebut sesuai yang telah disepakati oleh panitia beserta warga sekitar untuk menjaga keamanan. Panitia pun berujar bahwa selain enam titik tersebut adalah bukan kesepakatan dari panitia penyelenggara.

Jepang Pakis Bershlawat akan menghadirkan Az Zahir dan Habib Ali Zainal Abidin Assegaf, sementara itu mauidhoh hasanah akan dibawakan oleh KH. Noor Halim Ma’ruf. Acara akan digelar pada Kamis malam Jumat 25 Juli 2019 di sepanjang jalan Masjid Sabilul Muttaqin, Jepang Pakis Kecamatan Jati, Kudus.

Apakah Kalian Mencium Anak-anak Kalian (3)

$
0
0
Rahmat Rasulullah SAW terhadap anak-anak dan canda beliau dengan mereka tidak menjadi penghalang bagi beliau untuk menyampaikan pembinaan dan bimbingan kepada mereka. Sebagaimana yang terungkap dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Laila RA, dia mengatakan, “Aku bersama Rasulullah SAW yang ketika itu di dada atau perut beliau ada Hasan atau Husain. Aku melihat kencingnya mengucur ke mana-mana, maka kami segera menghampirinya.

Namun beliau mencegah, ‘Biarkan cucuku, kalian jangan membuatnya kaget hingga dia menyelesaikan kencingnya.” Kemudian beliau mengguyur bekas kencing sang cucu dengan air.

Setelah itu beliau bergegas masuk gudang kurma zakat dan cucunya turut masuk bersama beliau.

Anak itu mengambil kurma lantas meletakkannya di mulut Rasulullah SAW. Namun beliau SAW segera mengeluarkan kurma itu dan bersabda, “Sesungguhnya zakat tidak diperkenankan bagi kami (ahlul bayt).”

Beliau juga amat memotivasi anak-anak untuk siap berjuang dan menumbuhkan keahlian yang berkaitan dengan kekuatan melalui latihan memanah. Sebagaimana diungkap dalam hadits yang diriwayatkan dari Salamah bin Akwa’ RA, dia mengatakan, Rasulullah SAW melewati sejumlah orang dari Aslam yang sedang melakukan lomba memanah. Rasulullah SAW bersabda, “Memanahlah, hai keturunan Ismail, sesungguhnya leluhur kalian adalah seorang pemanah….”

Salamah bin Akwa’ RA mengatakan, begitu salah satu dari dua kelompok itu menahan tangan mereka, Rasulullah SAW bertanya, “Mengapa kalian tidak memanah?”

Mereka menjawab, “Bagaimana kami memanah, sementara engkau bersama mereka?”

Rasulullah SAW bersabda, “Panahlah, sebab aku bersama kalian semuanya.”

Tidaklah mengherankan bila Nabi, petunjuk dan rahmat SAW, memiliki perhatian yang sangat besar seperti ini terhadap anak-anak sejak usia dini, yaitu sejak masa perkembangan mereka yang pertama. Rasulullah SAW mengajari umat beliau bahwa pendidikan sesungguhnya dimulai sejak masa perkembangan anak yang pertama. Sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Huriarah RA, dia mengatakan, Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada seorang bayi pun melainkan dilahirkan dalam fitrah (suci). Kedua orangtuanyalah yang membuatnya menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi. Sebagaimana binatang menghasilkan binatang yang utuh (tanpa cacat). Apakah kamu merasa ada yang terpotong padanya?”

Kemudian Abu Hurairah RA membaca, “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam), (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS Ar-Rum: 30).



Ditulis oleh Pecinta Rasulullah

Alumni PKPNU Bae Gelar Pengajian Dialogis Bertema Qurban

$
0
0

NU memiliki jalur Kaderisasi untuk menunjang dakwahnya, salah satunya adalah Pendidikan Kader Penggerak NU atau disingkat dengan PKPNU. Tujuan PKPNU lebih dilakukan secara serius dan materinya pun sangat beragam. Kemudian tujuannya untuk menyamakan visi dan persepsi agar bisa menggerakkan jamiyah.

Menghadapi Hari Raya Idul Adha dan Ibadah Qurban ini, Alumni PKPNU Bae bersama MWCNU Bae Kudus akan selenggarakan pengajian dialogis pada hari Sabtu 27 Juli 2019 ba’da sholat  isya di Masjid Darul Hikmah, Mijen Negmbalrejo Kecamatan Bae, Kudus.  Pengajian tersebut akan membahas tema Qurban dan Aqiqah.

Pengajian akan diisi dengan bahtsul masail serta paparan-paran seputar fiqih qurban dan aqiqah/ Tim pembicara yang akan hadir yaitu:

KH. Ali Maksum (Lembaga Bahtsul Masa’il MWC NU Bae) 
Kyai Muhammad Islahul Umam (Direktur Aswaja Center Kudus) 
KH. Sa’aduddin Annashih (Wakil Direktur Aswaja Center Kudus)

Bagi calon peserta yang ingin memberikan pertanyaan, bisa menulisnya pada selembar kertas yang akan diberikan kepada narasumber untuk dibahas pada saat acara berlangsung.


Kewajiban Suami ketika Istri Hamil

$
0
0
Ketika seorang ibu mengandung janin dalam rahimnya, benarkah hanya sang ibu yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup sang janin? Tentu tidak. Allah telah menentukan keberadaan nyawa si janin atas usaha dari dua manusia, ibu dan ayahnya. Kepada mereka berdualah Allah menitipkan amanat yang sangat berat itu. Sayangnya, lebih banyak ayah yang kurang menyadari tanggung jawabnya selama kurun waktu kehamilan tersebut. Penyebab utamanya, karena mereka tak mengalami beban itu secara langsung. Dan yang rugi bukan saja si janin, tapi juga ayahnya. Berikut di antara kewajiban ayah terhadap calon bayinya.

Kebutuhan Fisik

Orang tua tak boleh meremehkan faktor pemenuhan kebutuhan fisik janin. Pertumbuhan sel-sel otak, kualitas pertumbuhan badan serta tulang, sudah mulai ditentukan semenjak masa janin. Jangan sampai orang tua menyesal kemudian, saat menemui rendahnya kualitas pertumbuhan bayinya gara-gara lalai mempertahankan kebutuhan gizi di masa ini.

Secara kuantitas saja, ibu perlu makan lebih banyak dari biasanya untuk disubsidikan kepada janin dalam rahim. Belum lagi masalah kualitas, di mana makanan yang masuk harus cukup kandungan protein, vitamin, serta zat-zat gizi lainnya. Dan kewajiban ayahlah untuk menyediakan semua kebutuhan pangan ibu demi pertumbuhan janin tersebut.

Ayah harus rela memberikan kebutuhan ini, walau itu berarti ia harus menyediakan makanan berkualitas bagi istrinya dua kali lebih banyak dari biasanya. Jika hanya ada sepotong, tak ada salahnya ayah mengalah untuk memberikannya kepada ibu, karena akan bermanfaat untuk dua orang. Jangan pula lupa memberikan kebutuhan tambahan vitamin, penambah darah, serta kalsium bagi ibu. Ayah yang bijaksana akan rajin mengontrol pola makan ibu hamil, menyediakan makanan ekstra berkualitas dan memberikan motivasi kepada istrinya untuk rajin mengkonsumsi makanan-makanan bergizi tersebut.

Penelitian membuktikan, janin dalam kandungan sudah bisa merasakan sentuhan kasih sayang orang tua yang mengelus perut bundanya. Ia pun dapat menikmati suara lembut penuh kasih yang diperdengarkan orang tuanya di dekat perut ibu. Para ahli mengatakan, kelak setelah lahir, bayi akan lebih aktif merespons jenis suara yang kerap ia dengar semasa dalam rahim.

Kasih Sayang dan Perhatian

Memang, sentuhan kasih sayang dari ibu sudah cukup memenuhi kebutuhan kasih sayang bagi si janin. Namun penting diingat, bahwa untuk bisa memberikan perhatian dan kasih sayang penuh kepada janinnya, si ibu membutuhkan suasana kejiwaan yang tenang dan bahagia. Ibu yang tertekan dan stres tak akan bisa memberikan perhatian dan kasih sayangnya secara optimal kepada janin. Di sinilah suami akan mengambil peran besar dalam turut menjaga kesehatan kejiwaan istrinya agar tetap stabil, tenang, dan bahagia. Sebagai orang terdekat yang menjadi belahan jiwa bagi istri, ia bisa menjadi penentu kesehatan jiwa si istri.

Suami harus bisa memberikan perhatian penuh kepada masalah kehamilan istrinya. Misalnya saling berdiskusi mengenai perkembangan yang terjadi pekan demi pekan, bersama-sama mencari informasi mengenai kehamilan dan pendidikan anak dari media cetak maupun dengan bertukar pengalaman, menemani istri memeriksakan kehamilan setiap bulan, mendiskusikan rencana-rencana ke depan bagi calon bayi, hingga menyempatkan diri secara rutin mengelus perut istrinya sambil mengucapkan kalimat kasih sayang.

Akan lebih baik jika suami memberikan hak-hak istimewa kepada istrinya semasa hamil. Bukankah istrinya sedang mengalami perjuangan berat demi keluarga mereka? Suami bisa memilihkan hak-hak istimewa yang mendukung perkembangan kesehatan janin. Misalnya, dengan memberikan makanan ekstra bergizi, memberikan uang belanja tambahan, atau membelikan sebanyak mungkin buku dan majalah yang memuat informasi mengenai kehamilan dan pendidikan anak.

Hal lain yang penting diingat, bahwa dalam proses kehamilan terjadi perubahan kadar hormon yang bisa memberikan pengaruh besar pada kebanyakan wanita hamil, di mana emosi mereka menjadi lebih labil. Ditambah lagi dengan beban fisik yang tak ringan, wajar jika mereka lebih banyak membutuhkan perhatian dibanding sebelum hamil. Begitu beratnya beban yang harus ditanggung ibu hamil, sampai Allah berkenan memfirmankannya dalam kitab suci al-Qur’an, surat Luqman:14,…Ibunya mengandung dalam keadaan lemah dan semakin lemah.

Pendidikan sudah bisa diterima manusia semenjak masih dalam kandungan. Ayah dan ibu punya kewajiban sama untuk memberikan pendidikan ini. Karena janin berusia tujuh bulan sudah mulai terangsang mendengar suara-suara di sekitar perut ibu, maka orang tua bisa memperdengarkan sesuatu untuknya. Memperdengarkan alunan ayat-ayat suci al-Qur’an adalah pilihan yang baik. Dan jika tak ada tape recorder yang bisa dilekatkan ke perut ibu, maka ayah dan ibu bisa bergantian untuk mengaji dengan suara keras di dekat perut ibu!

Proses Kelahiran

Suami yang bertanggung jawab pun tak akan kalah repot dan tegangnya dalam mempersiapkan saat-saat kelahiran janin, dibanding sang istri. Banyak sekali yang harus dilakukan suami untuk mempersiapkan masa genting ini, seperti menyediakan biaya persalinan, kebutuhan hidup calon bayi, pemulihan kesehatan ibu, hingga persiapan aqiqah calon bayi.

Selanjutnya, suami pun bertanggung jawab mempersiapkan kekuatan mental istri untuk melahirkan. Harus diingat bahwa ini adalah saat perjuangan hidup dan mati istri bagi keluarganya. Suami harus banyak memberikan perhatian, dorongan, serta motivasi kepada istrinya menghadapi masa sulit ini. Beberapa cara bisa ditempuh, seperti mengikutkan istri ke dalam kelas pelatihan pranatal (pendidikan pra kelahiran) yang banyak diselenggarakan di rumah sakit, hingga turut menemani proses kelahiran itu sendiri.

Adalah satu hal yang sangat positif, jika suami bisa ikut hadir saat proses kelahiran. Kehadiran suami ini, walau sekadar menemani, memegang tangan istri dan membisikkan kata-kata penghibur kepada istri, akan memberikan dorongan kekuatan mental ekstra bagi istri. Walaupun tak dapat mengurangi rasa sakit, namun kekuatan mental yang diperoleh istri akan membuatnya lebih kuat menahan sakit, yang pada akhirnya akan mempermudah proses kelahiran.

Mengenai keterlibatan suami pada proses kelahiran yang sekarang mulai banyak disadari orang ini, para ahli mengatakan bahwa selain bermanfaat untuk istri, inipun bermanfaat bagi suami sendiri. Ketika suami menyaksikan kesakitan yang diderita istri, perjuangan beratnya melawan maut, maka kelak suami akan lebih mampu menghargai dan memahami perasaan istrinya. Selain itu akan tumbuh perasaan khusus dalam hati suami terhadap sang bayi, sehingga akan lebih mengakrabkan ikatan batin antara ayah dan anak. 

Dan tentang rumor dampak negatif yang menyebutkan bahwa kehadiran suami saat kelahiran dapat membuatnya impoten, itu hanya kasus langka yang mungkin terjadi pada satu dari sejuta suami. Selamat membentuk putra dan putri yang soleh/hah dan mampu memikul amanah sebagai khalifah di muka bumi Allah SWT.



Kit Hidayatullah

Perlancar Bahasa Inggris, LazisNU Dawe Berangkatkan Pelajar NU ke Kampung Inggris Pare

$
0
0

Jaringan Pengelola Zakat Infak dan Shodaqoh (JPZIS) Lazis NU Kecamatan Dawe memberangkatkan dua kader IPNU dan dua kader IPPNU untuk belajar bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare pada 23 Juli 2019 yang lalu. Rombongan diberangkatkan dari Kantor MWC NU Dawe.

Kampung Inggris Pare adalah sebuah julukan bagi suatu perkampungan yang terletak di sepanjang Jalan Anyelir, Jalan Brawijaya, Jalan Kemuning di Desa Tulungrejo dan Desa Pelem, Kecamatan Pare, Kabupaten KediriJawa Timur. Perkampungan tersebut berkembang menjadi tempat belajar Bahasa Inggris. Sebagai tempat belajar, pemandangan keseharian di Kampung Inggris Pare tak ubahnya seperti kompleks pelajar. 

Kampung Inggris didominasi oleh hiruk pikuk aktivitas orang-orang yang sedang belajar khususnya pada saat musim liburan. Kampung ini tidak kalah ramai dengan tempat-tempat wisata karena banyaknya pelajar, mahasiswa, pekerja maupun masyarakat umum yang mengisi waktu liburan mereka untuk belajar sambil berwisata. Orang-orang yang belajar di Kampung Inggris tidak hanya dari Indonesia melainkan juga dari mancanegara seperti MalaysiaThailandTimor Leste, dan lain-lain.

Kader IPNU IPPNU Kecamatan Dawe yang beruntung tersebut adalah buah dari program NU Smart yang sudah dijalankan oleh Lazis NU Kecamatan Dawe selama ini.  NU Smart merupakan Program Pendidikan NU Care Lazis NU Dawe yang bertujuan menghantarkan generasi muda IPNU IPPNU sebagai santri millennial untuk memperdalam ilmu pengetahuan baik umum maupun agama.

“Dengan bekal yang mumpuni, semoga kelak generasi muda alumni NU Smart ini  siap bersaing di dunia sebagai santri multitalenta”, ungkap salah satu pengurus LazisNU Dawe.

Sesampai di Pare, keempat santri dan pengurus Lazis NU Dawe yang mendampingi pun menyempatkan diri berkunjung ke Kantor Lazis NU Ranting Tulungrejo Kecamatan Pare, Kediri. Para santri yang ikutpun bersyukur bisa mendapat kesempatan untuk belajar bahasa Inggris di Kampung Inggris tersebut.

Pemberangkatan empat santri ke Kampung Inggris Pare adalah berkat dukungan para donator yang menyalurkan infaq dan shodaqohnya ke JPZIS Lazis NU Dawe untuk program NU Smart. Anda pun dapat ikut berpartisipasi melalui donasi ke rekening  BRI 592201026778531 dengan melakukan konfirmasi ke 085866642273 (via WA) setelah melakukan transfer.



Sumber info dan foto: JPZIS LazisNU Dawe

Mengapa doa Tidak Diterima (1)

$
0
0
Pada suatu hari Sayidina Ali Karamallaahu Wajhah, berkhutbah di hadapan kaum Muslimin. Ketika beliau hendak mengakhiri khutbahnya, tiba-tiba berdirilah seseorang ditengah-tengah jamaah sambil berkata, “Ya Amirul Mu’minin, mengapa do’a kami tidak diijabah? Padahal Allah berfirman dalam Al Qur’an, “Ud’uuni astajiblakum” (berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Ku perkenankan bagimu).

Sayidina Ali menjawab, “Sesungguhnya hatimu telah berkhianat kepada Allah dengan delapan hal, yaitu :

Engkau beriman kepada Allah, mengetahui Allah, tetapi tidak melaksanakan kewajibanmu kepada-Nya. Maka, tidak ada mamfaatnya keimananmu itu.

Engkau mengatakan beriman kepada Rasul-Nya, tetapi engkau menentang sunnahnya dan mematikan syari’atnya. Maka, apalagi buah dari keimananmu itu?

Engkau membaca Al Qur’an yang diturunkan melalui Rasul-Nya, tetapi tidak kau amalkan.

Engkau berkata, “Sami’na wa aththa’na (Kami mendengar dan kami patuh), tetapi kau tentang ayat-ayatnya.

Engkau menginginkan syurga, tetapi setiap waktu melakukan hal-hal yang dapat menjauhkanmu dari syurga. Maka, mana bukti keinginanmu itu?

Setiap saat engkau merasakan kenikmatan yang diberikan oleh Allah, tetapi tetap engkau tidak bersyukur kepada-Nya.

Allah memerintahkanmu agar memusuhi syetan seraya berkata, “Sesungguhnya syetan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh bagi(mu) karena sesungguhnya syetan-syetan itu hanya mengajak golongan supaya mereka menjadi penghuni neraka yang nyala-nyala” (QS. Al Faathir : 6). Tetapi kau musuhi syetan dan bersahabat dengannya.

Engkau jadikan cacat atau kejelekkan orang lain di depan mata, tetapi kau sendiri orang yang sebenarnya lebih berhak dicela daripada dia.
    Nah, bagaimana mungkin do’amu diterima, padahal engkau telah menutup seluruh pintu dan jalan do’a tersebut. Bertaqwalah kepada Allah, shalihkan amalmu, bersihkan batinmu, dan lakukan amar ma’ruf nahi munkar. Nanti Allah akan mengijabah do’amu itu.



    M. Syafi'i

    Ahbaabul Musthofa Kudus Kini Di Spotify

    $
    0
    0

    Kabar gembira bagi penggemar lagu-lagu Qasidah Sholawat khususnya Syecher Mania, kini album qasidah sholawat dari Jam’iyyah Ahbaabul Musthofa Kudus asuhan Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf bisa dinikmati via Spotify. Bagi pengguna Handphone Android dan I Phone pasti sudah tau mengenai aplikasi music tersebut.

    Spotify adalah layanan musik streaming, podcast dan video komersial Swedia yang menyediakan hak digital manajemen yang dilindungi konten dari label rekaman dan perusahaan media. Ini tersedia di sebagian besar AmerikaEropa Barat dan Oseania. Musik dapat diakses atau dicari oleh artis, album, genre, playlist, atau label rekaman.

    Spotify beroperasi di bawah model bisnis freemium, dengan dua streaming musik tingkatan: Spotify Gratis (160kbit/s) dan Spotify Premium (hingga 320kbit/s). Berlangganan Premium dapat menghapus iklan, meningkatkan kualitas audio dan memungkinkan pengguna untuk men-download musik untuk mendengarkan secara offline.

    Spotify diluncurkan pada September 2008 oleh Swedia startup Spotify AB. Pada Juni 2015 Spotify memiliki lebih dari 75 juta pengguna aktif, termasuk sekitar 20 juta pengguna berbayar. Jumlah pelanggan dibayarkan mencapai 30 juta pada Maret 2016. Spotify Ltd beroperasi sebagai perusahaan induk, yang berkantor pusat di London, sementara Spotify AB menangani penelitian dan pengembangan di Stockholm.

    Tampilan Album AM Kudus di Spotify
    Cara menikmati lantunan qasidah sholawat oleh Ahbaabul Musthofa Kudus ini pun cukup mudah. Para pengguna Android atau I Phone hanya tinggal mendownload aplkasi Spotify di Google Play atau App Store kemudian masuk ke aplikasi dan ketik “Ahbaabul Musthofa Kudus”.

    Dalam tampilannya, pengguna akan langsung disajikan  menu-menu  album yang dapat di klik untuk didengarkan baik secara online dan disimpan dalam bentuk offline untuk dinikmati di lain waktu tanpa menggunakan kuota data.

    Terobosan yang dilakukan oleh Ahbaabul Musthofa Kudus ini diharapkan dapat mewarnai Spotify yang didominasi oleh lagu-lagu pop barat maupun dalam negeri, sehingga penggemar sholawatan yang memiliki aplikasi Spotify juga dapat menikmati lagu sholawat melalui aplikasi miliknya itu dengan sekali sentuh.

    Mengapa doa Tidak Diterima (2)

    $
    0
    0
    Dalam riwayat lain, ada seorang laki-laki dating kepada Imam Ja’far Ash Shiddiq, lalu berkata, “Ada dua ayat dalam Al Qur’an yang aku paham apa maksudmu?”

    “Bagaimana dua bunyi ayat itu?” Tanya Imam Ja’far. 

    Yang pertama berbunyi “Ud’uuni astajib lakum” (Berdo’alah kepada-Ku niscaya akan Ku perkenankan bagimu), (QS. Al Mu’min [40] : 60). Lalu aku berdo’a dan aku tidak melihat do’aku diijabah,” ujarnya.

    “Apakah engkau berpikir bahwa Allah akan melanggar janji-Nya?” tanya Imam Ja’far. 

    “Tidak,” jawab orang itu. 

    “Lalu ayat yang kedua apa?” Tanya Imam Ja’far lagi.

    “Ayat yang kedua berbunyi “Wamaa anfaqtum min syai in fahuwa yukhlifuhuu, wahuwa khairun raaziqin” (Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah pemberi rizki yang sebaik-baiknya), (QS. Saba [34] : 39). Aku telah berinfak tetapi aku tidak melihat penggantinya,” ujarnya. 

    “Apakah kamu berpikir Allah melanggar janji-Nya?” tanya Imam Ja’far lagi. 

    “Tidak,” jawabnya. 

    “Lalu mengapa?” Tanya imam Ja’far. 

    “Aku tidak tahu,” jawabnya.

    Imam Ja’far kemudian menjelaskan,“Akan kukabarkan kepadamu, Insya Allah seandainya engkau menaati Allah atas apa yang diperintahkan-Nya kepadamu, kemudian engkau berdo’a kepada-Nya, maka Allah akan mengijabah do’amu. Adapun engkau berinfak tidak melihat hasilnya, kalau engkau mencari harta yang halal, kemudian engkau infakkan harta itu di jalan yang benar, maka tidaklah infak satu dirham pun, niscaya Allah menggantinya dengan yang lebih banyak. Kalau engkau berdo’a kepada Allah, maka berdo’alah kepada-Nya dengan Jihad Do’a. Tentu Alah akan menjawab do’amu walaupun engkau orang yang berdosa.”

    “Apa yang dimaksud Jihad Do’a?” sela orang itu.

    Apabila engkau melakukan yang fardhu maka agungkanlah Allah dan limpahkanlah Dia atas segala apa yang telah ditentukan-Nya bagimu. Kemudian, bacalah shalawat kepada Nabi SAW dan bersungguh-sungguh dalam membacanya. Sampaikan pula salam kepada imammu yang memberi petunjuk. Setelah engkau membaca shalawat kepada Nabi, kenanglah nikmat Allah yang telah dicurahkan-Nya kepadamu. Lalu bersyukurlah kepada-Nya atas segala nikmat yang telah engkau peroleh.

    Kemudian engkau ingat-ingat sekarang dosa-dosamu satu demi satu kalau bisa. Akuilah dosa itu dihadapan Allah. Akuilah apa yang engkau ingat dan minta ampun kepada-Nya atas dosa-dosa yang tak kau ingat. Bertaubatlah kepada Allah dari seluruh maksiat yang kau perbuat dan niatkan bahwa engkau tidak akan kembali melakukannya. Beristighfarlah dengan seluruh penyesalan dengan penuh keikhlasan serta rasa takut tetapi juga dipenuhi harapan.

    Kemudian bacalah, “Ya Allah, aku meminta maaf kepada-Mu atas seluruh dosaku. Aku meminta ampun dan taubat kepada-Mu. Bantulah aku untuk mentaati-Mu dan bimbinglah aku untuk melakukan apa yang Engkau wajibkan kepadaku segala hal yang engkau rdhai. Karena aku tidak melihat seseorang bisa menaklukkan kekuatan kepada-Mu, kecuali dengan kenikmatan yang Engkau berikan. Setelah itu, ucapkanlah hajatmu. Aku berharap Allah tidak akan menyiakan do’amu,” papar Imam Ja’far



    M. Syafi’i
    Viewing all 3027 articles
    Browse latest View live